Sabtu, 22 Oktober 2016

Tugas Jurnalistik "Interpretif"

Dua Tahun Kepemimpinan Jokowi-JK


Tepat pada tanggal 20 Oktober 2016 lalu, pemerintahan Jokowi-JK telah berlangsung selama dua tahun. Berbagai kebijakan telah dijalankan oleh pasangan Presiden dan Wakil Presiden NKRI ini. Diantaranya adalah direalisasikannya pembangunan MRT di Ibukota Jakarta yang wacana ini sudah ada hampir 20 tahunan yang lalu, reshuffle kabinet Jilid II, pembangunan di beberapa daerah di Indonesia dan lain-lain.



Beberapa kebijakan yang telah dijalankan oleh orang nomor 1 di negeri ini, tentu saja tak lepas dari pengawasan dan penilaian dari rakyat Indonesia sendiri. Mayoritas masyarakat Indonesia, menilai kinerja pemerintahan Jokowi-JK cukup memuaskan bahkan merka yakin bahwa negeri ini sedang mengarah ke perubahan yang lebih baik ke depannya.

Hal ini bisa dilihat dari hasil survei Indikator Politik Indonesia yang mempublikasikan hasil peninjauan terkait penilaian publik terhadap kinerja Jokowi-JK.  Menurut Burhanuddin Muhtadi (Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia), berdasarkan hasil survei Indikator, 68 persen rakyat Indonesia puas dengan kinerja Presiden Joko Widodo. Tingkat kepuasan warga terhadap Jokowi ini tertinggi setelah Jokowi menjabat sebagai Presiden RI. Bahkan, tingkat kepercayaan publik pada kemampuan pada kemampuan Presiden Joko Widodo memimpin bangsa ini mencapai 74 persen.
Burhan menjelaskan, survei ini menggunakan metode multistage random dengan melibatkan 1.220 responden. Margin of error survei ini plus minus, 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Survei dilakukan pada 1-9 Agustus 2016.

Melihat hasil survei yang mana mayoritas masyarakat Indonesia puas atas kinerja Jokowi-JK, tentu saja hal ini merupakan indikasi yang baik.
Tidak heran bila mayoritas rakyat Indonesia puas atas kinerja beliau. Kebijakan-kebijakan yang beliau lakukan dirasa oleh masyarakat, bisa membawa perbahan yang lebih baik. Kebijakan amnesti pajak misalnya. Mengutip pernyataan dari anggota komisi XI dai fraksi PDI Perjuangan, Maruarar Sirait, "Meski ada beberapa catatan dari sedikit Fraksi di DPR, namun kebijakan ini juga akhirnya mendapat dukungan Senayan. Di publik, kebijakan ini mendapat sambutan positif yang luar biasa. Terbukti, dalam sosialiasi di berbagai tempat di hadiri ribuan pengusaha dan wajib pajak, seperti di Surabaya. Bahkan di Bandung sampai macet untuk antri menyambut kebijakan ini. Kita tahu, amensti pajak ini sudah dibahas sejak lama. Namun dengan berani dan tegas, di era Pak Jokowi lah kebijakan ini bisa berjalan," ujar Maruarar. 

Selain itu, perubahan lebih baik bisa dilihat pada peningkatan pelayanan kesehatan untuk rakyat Indonesia. Adanya program Badan Penyelenggara Jaminan (BPJS), Kartu sehat Indonesia (KIS) dan lainnya telah memberikan kemudahan, terutama untukkaum menengah kebawah. Hal inilah yang merupakan salah satu alasan mengapa rakyat optimis akan knerja Jokowi-JK.

Selain itu, pembangunan-pembangunan yang dilakukan di daerah-daerah luar pulau Jawa, seperti di daerah timur Indonesia seperti sekitar daerah Pulau Maluku dan Irian Jaya yang diharapkan bisa melancarkan koneksi perdagangan atau yang lainnya, juga mendapat apresiasi positif dari masyarakat.

Meski pada awal terpilih dan dilantiknya pasangan Presiden dan Wakil Presiden Jokowi-JK pada 20 Oktober 2014 lalu, ada beberapa pihak yang sanksi dengan pasangan tersebut, dan sempat pula mengalami penurunan kepercayaan dari rakyat Indonesia, nyatanya perubahan-perubahan positif dapat dilihat saat ini. Kinerja positif yang membawa perubahan-perubahan positif dari pemerintahan Jokowi-JK ini, diharapkan bisa bertahan dan menunjukkan kineja yang lebih baik lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar