Sabtu, 18 April 2015

Tugas Softskill Kepariwisataan Laporan Kunjungan Tempat Wisata


Nama : Laila Fitria
Kelas : 1SA07
NPM : 15614962


Tugas Softskill Kepariwisataan kali ini, saya dan teman-teman lainnya (Andriani N, Chinia R, Cassandra, Finailis S, Vivi Yanti dan Shindy A) bersama-sama mengunjungi museum yang berada di Kota Tua Jakarta. Pada hari Jum'at tanggal 3 April 2015 kami bertujuh berangkat dari Stasiun Bekasi menuju ke Stasiun Jakarta Kota.

Tiket Commuter Line kami bertujuh

       
Stasiun Jakarta Kota







Lalu, pada pukul setengah dua siang kami telah sampai di Stasiun Jakarta Kota dan melihat-lihat beberapa aksesoris yang dijual disana serta kami makan siang dan sholat dhuhur disana. Setelah itu saya menyempatkan untuk melihat gambar yang bisa dibilang peta yang menunjukkan beberapa museum yang terdapat di kota tua.

Peta Penujuk Ini Terletak Disebelah Kanan Museum Wayang

Saat kami bertujuh akan menuju ke Museum Sejarah Jakarta, ternyata museum sedang tutup saat itu. Mungkin saat itu bertepatan dengan tanggal merah (hari libur nasional). Maka kamipun tidak dapat memasuki museum dan mengetahui lebih jauh mengenai museum sejarah Jakarta dan apa saja yang terdapat disana. Kamipun disana hanya berfoto dengan badut-badut yang berada disekitar sana dan sempat berfoto sama pula, sebelum akhirnya yang lainnya melanjutkan perjalanan mereka ke Monas (Monumen Nasional) sementara saya memilih pulang duluan untuk mampir ke rumah salah seorang sanak saudara saya di kawasan Cempaka Putih Barat, Jakarta Pusat. Berikut adalah foto saya dan teman-teman saat di depan Museum Sejarah Jakarta.
Saya Didepan Museum Sejarah Jakarta
Saya Yang Agak Ketakutan Berfoto Dengan Sosok Tersebut.


Kami Bertujuh (Saya, Shindy, Yohana, Andri, Vivi, Chinnia dan Cassandra) Disekitar Museum Sejarah Jakarta

Karena Museum Sejarah Jakarta sedang tutup saat itu, maka laporan kepariwisataan mengenai kunjungan saya di Museum Sejarah Jakarta jadi tidak lengkap dan sedikit. Berikut saya akan membahas mengenai Museum Sejarah Jakarta.
SEJARAH GEDUNG
Museum Sejarah Jakarta pada mulanya digunakan sebagai gedung Balaikota (Stadhuis). Gedung ini merupakan gedung Balaikota kedua yang dibangun pada masa pemerintahan VOC di Batavia.

Pada tanggal 27 April 1626, Gubernur Jenderal Pieter de Carpentier (1623-1627) memutuskan untuk menbangun gedung balaikota yang baru ini kemudian direnovasi pada tanggal 25 Januari 1707 di masa pemerintahan Gubernur Jenderal Joan van Hoorn dan selesai direnovasi pada tanggal 10 Juli 1710 di masa pemerintahan Gubernur Jenderal Abraham van Riebeeck.
Selain sebagai Balaikota, gedung ini juga berfungsi sebagai Pengadilan, Kantor Catatan Sipil, tempat warga beribadah di hari Minggu, dan Dewan Kotapraja (College van Scheppen). Pada tahun 1925-1942 gedung ini juga dimanfaatkan sebagai Kantor Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan pada tahun 1942-1945 dipakai untuk kantor pengumpulan logistik Dai Nippon. Tahun 1952 dipakai sebagai Markas Komando Militer Kota (KMK) I yang kemudian menjadi Kodim 0503 Jakarta Barat. Setelah itu pada tahun 1968 gedung ini diserahkan kepada Pemda DKI Jakarta dan kemudian dijadikan sebagai Museum pada tahun 1974.

SEJARAH MUSEUM
Museum Sejarah Jakarta yang terletak di Jalan Taman Fatahillah No.1, Jakarta Barat, adalah sebuah lembaga museum yang memiliki sejarah yang cukup panjang. Pada tahun 1919, dalam rangka 300 tahun berdirinya kota Batavia, warga kota Batavia khususnya Belanda mulai tertarik dengan sejarah kota Batavia. Pada tahun 1930 didirikanlah sebuah yayasan yang bernama Oud Batavia (Batavia Lama) yang bertujuan untuk mengumpulkan segala ihwal tentang sejarah kota Batavia. Maka pada tahun 1936, Museum Oud Batavia diresmikan oleh Gubernur Jenderal Tjarda van Starkenborgh Stachouwer (1936-1942). Museum ini dibuka untuk umum pada tahun 1939.

Museum Oud Batavia ini menonjolkan peninggalan-peninggalan Belanda yang bermukim di Batavia sejak awal abad XVI. Koleksi tersebut terdiri dari:
  1. Mebel
  2. Perabot rumah tangga
  3. Senjata
  4. Keramik
  5. Peta
  6. Buku-buku
Museum Oud Batavia ini adalah sebuah lembaga swasta yang berada dibawah naungan Koninklijk Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen (Ikatan Batavia untuk Seni dan Ilmu Pengetahuan) yang didirikan pada tahun 1778 yang berjasa juga dalam mendirikan Museum Nasional.
Pada masa kemerdekaan, Museum Oud Batavia berubah nama menjadi Museum Djakarta Lama dibawah naungan LKI (Lembaga Kebudayaan Indonesia) dan pada tahun 1968 Museum Djakarta Lama diserahkan kepada Pemda DKI Jakarta. Setelah Museum Sejarah Jakarta diresmikan pada tanggal 30 Maret 1974, maka seluruh koleksi dari Museum Djakarta Lama dipindahkan ke Museum Sejarah Jakarta dan ditambah dengan koleksi dari Museum Nasional.
Untuk meningkatkan kinerja dan penampilannya, sejak tahun 1999 Museum Sejarah Jakarta bertekad untuk menjadikan Museum ini bukan sekedar tempat untuk merawat dan memamerkan benda yang berasal dari masa penjajahan, tetapi harus bisa menjadi tempat bagi semua orang baik bangsa Indonesia maupun bangsa asing, anak-anak maupun orang dewasa bahkan untuk penyandang cacat untuk menambah pengetahuan dan pengalaman tentang sejarah kota Jakarta, serta dapat dinikmati sebagai tempat rekreasi.
Untuk itu Museum Sejarah Jakarta berusaha menyediakan informasi mengenai perjalanan panjang sejarah kota Jakarta, sejak masa prasejarah hingga masa kini dalam bentuk yang lebih kreatif. Selain itu, sebagai pusat pertemuan budaya dari berbagai kelompok suku baik dari dalam maupun luar Indonesia dan sejarah kota Jakarta seutuhnya. Museum Sejarah Jakarta juga selalu berusaha menyelenggarakan kegiatan yang rekreatif sehingga dapat menarik perhatian pengunjung untuk mengetahui sejarah kota Jakarta dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya warisan budaya.

Sumber: Brosur "Pameran Bersama Museum: Jakarta Tempo Doeloe" (Museum Sejarah Jakarta)


Alamat:
Museum Sejarah Jakarta
Jl. Taman Fatahillah No. 1
Jakarta 11110
Telp. 021 692 9101
Fax. 021 690 2387

Laman: http://www.budayajakarta.com
Jam Kunjungan:
Selasa-Minggu 09.00-15.00

Tiket:
Dewasa Rp 2.000,00
Mahasiswa Rp 1.000,00
Anak-anak Rp 600,00

Tidak ada komentar:

Posting Komentar