Penduduk Masyarakat dan Kebudayaan
- Sub Bab Kebudayaan dan Kepribadian
Kebudayaan
a. Pengertian Kebudayaan
Menurut E.B. Tylor, Pengertian Kebudayaan adalah suatu kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum dan adat istiadat, serta kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Dengan kata lain, kebudayaan mencakup semua yang didapatkan atau dipelajari oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Kebudayaan terdiri dari segala sesuatu yang dipelajari dari pola-pola perilaku yang normatif. Perilaku yang normatif ini mencakup segala cara-cara atau pola-pola berpikir, merasakan dan bertindak.
Pengertian Kebudayaan menurut Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi, Kebudayaan adalah semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat. Karya masyarakat menghasilkan teknologi dan kebendaan yang bersifat kebudayaan yang diperlukan oleh manusia untuk menguasai alam sekitarnya agar kekuatan serta hasilnya dapat diabdikan untuk keperluan masyarakat.
Menurut Ralph Linton, Pengertian Kebudayaan ialah suatu garis-garis pokok mengenai perilaku yang menetapkan peraturan-peraturan mengenai apa yang seharusnya dilakukan, apa yang dilarang dan lain sebagainya.
Kebudayaan dimiliki oleh setiap masyarakat, namun perbedaannya terletak pada kebudyaan masyarakat yang satu lebih sempurna daripada kebudayaan masyarakat lain, di dalam perkembangannya untuk memenuhi segala keperluan masyarakatnya. Untuk kebudayaan yang telah mencapai taraf perkembangan teknologi yang sudah lebih tinggi disebut dengan peradaban (civilization).
b. Sifat Kebudayaan
Budaya memiliki sifat universal, artinya terdapat sifat-sifat umum yang melakat pada setiap budaya, kapan pun dan dimana pun budaya itu berada. Sifat-sifat itu adalah sebagai berikut:
1. Budaya adalah Milik Bersama
Budaya adalah milik Masyarakat pendukung budaya yang bersangkutan. Budaya bukanlah milik perseorangan. Dalam catatan-catatan etnografi, tidak pernah ditemukan budaya si Anu atau Pak Anu. yang ada adalah Budaya suku bangsa X, budaya masyarakat bangsa Y, budaya Nasional dan seterusnya.
William A.Haviland mendefenisikan budaya sebagai seperangkat peraturan atau norma yang dimiliki bersama oleh anggota masyarakatnya. Apabila peraturan atau norma tersebut dilaksanakan atau dipatuhi, akan melahirkan perilaku yang oleh anggotanya dipandang layak dan diterima. Adapun masyarakat didefenisikan sebagai sekelompok orang yang mendiami suatu daerah tertentu, yang secara bersama-sama memiliki tadisi budaya yang sama.
2. Budaya Berkaitan dengan Situasi Masyarakatnya
Budaya mempunyai kecenderungan untuk bertahan terhadap perubahan apabila unsur-unsur budaya yang bersangkutan masih sesuai fungsinya dengan kepentingan kehidupan masyarakatnya. Contohnya, Budaya Petani di Desa cenderung bertahan, tidak berubah selama pertaniannya masih memberikan kesejahteraan baginya. Budaya pun mempunyai kecenderungan untuk berubah apabila unsur-unsurnya sudah tidak sesuai lagi dengan fungsinya. Contohnya, karena lahan dan perkebunannya banyak tergusur untuk pemukiman baru atau untuk proyek-proyek industri, banyak penduduk yang semula hidup di daerah pinggiran kota (Jakarta:"udik) berurbanisasi ke kota. Akibatnya, budaya mereka berubah, yaitu harus menyesuaikan diri dengan budaya kota.
3. Budaya Berfungsi untuk Membantu Manusia
Bronislaw Malinowski, seorang antropologi kelahiran Polandia menyatakan bahwa manusia mempunyai kebutuhan bersama, baik yang besifat biologis maupun psikologis. Sudah merupakan tugas budaya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut. Parsudi Suparlan, seorang ahli antropologi Indonesia menyatakan bahwa budaya berfungsi sebagai pedoman hidup untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidup manusia menurut peddington, Parsudi Suparlan mengklasifikasikan kebutuhan hidup manusia kedalam tiga jenis:
a. Kebutuhan Primer, merupakan kebutuhan hidup yang paling mendasar karena bertalian erat dengan kebutuhan biologis atau kebutuhan fisik manusia. Manusia akan mati atau punah apabila kebutuhan semacam ini tidak terpenuhi. Contoh kebutuhan primer antara lain kebutuhan akan makanan, minuman atau kebutuhan fisik yang lain seperti kebutuhan seksual yang bertalian dengan refroduksi. Kebutuhan akan sandang dan papan termasuk juga ke dalam kebutuhan primer.
b. Kebutuhan Sekunder atau Kebutuhan Sosial, yakni kenutuhan manusia untuk bergaul dan hidup bersama.Contoh kebutuhan sekunder antara lain: Berkeluarga, Bertetangga, Bermasyarakat, bahkan berbangsa dan bernegara. Segala bentuk pemenuhan kebutuhan hidup manusia akan lebih mudah diperoleh melalui usaha bersama, dibandingkan dengan usaha perorangan.
c. Kebutuhan Integraif, yakni kebutuhan hidup manusia yang mengintegrasikan atau memadukan seluruh kebutuhan hidupnya. Kebutuhan integratif akan terpenuhi bersamaan dengan pemenuhan kebutuhan Primer dan Sekundernya. Pemenuhan kebutuhan integratif mewujudkan hidup manusia yang sejahtera, aman, dan tertib, serta mampu menikmati liburan atau rekreasi dan hiburan.
4. Budaya Diteruskan dan Diwariskan Melalui Proses Belajar
Semua budaya diteruskan dan diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui proses belejar, bukan diwariskan secara biologis. Artinya, seorang anak tidak akan secara otomatis pandai bicara, terampil bermain dengan sesama anak sebayanya, atau patuh akan segala tradisi yang terdapat pada lingkungan sosial budayanya.
Melalui proses panjang, seorang individu semenjak dilahirkan akan belajar berintegrasi dengan lingkungan sosialnya. Ia juga akan belajar menyatukan dirinya dengan lingkungan budayanya. Proses belajar menyatukan dirinya dengan lingkungan sosialnya disebut sosialisasi, sedangkan proses belajar seorang individu dengan lingkungan budayanya disebut pembudayaan atau enkulturasi.
Kendati kebudayaan dimiliki oleh setiap masyarakat itu tidak sama, seperti di Indonesia yang terdiri dari berbagai suku bangsa yang berbeda, tetapi setiap kebudayaan memiliki ciri dan sifat yang sma. Sifat tersebut bukan diartikan secara spesifik, melainkan bersifat universal. Dimana sifat-sifat budaya itu memilki ciri-ciri yang sama bagi setiap kebudayaan manusia tanpa membedakan faktor ras, lingkungan alam, atau pendidikan. Yaitu sifat hakiki yang berlaku bagi setiap budaya dimanapun juga.
Sifat hakiki dari kebudayaan tersebut, antara lain:
1. Budaya terwujud dan tersalurkan dari perilaku manusia.
2. Budaya telah ada terlebih dahulu dari pada lahirnya suatu generasi tertentu dan tidak akan mati dengan habisnya usua generasi yang bersangkutan.
3. Budaya diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dlam tingkah laku.
4. Budaya mencakup peraturan-peraturan yang berisi kewajiban-kewajiban, tindakan-tindakan, yang diterima atau ditolak, tindakan-tindakan yang dilarang, dan tindakan-tindakan yang diijinkan.
Sifat hakiki tersebut menjadi ciri setiap budaya. Akan tetapi, apabila seseorang atau sekelompok orang yang memahami sifat hakiki yang esensial, terlebih dahulu ia harus memecahkan pertentangan-pertentangan yang ada didalamnya.
Selain itu sifat-sifat dari kebudayaan adalah sebagai berikut:
- Etnosentis.
Etnosentrisme cenderung memandang rendah orang-orang yang dianggap asing, etnosentrisme memandang dan mengukur budaya asing dengan budayanya sendiri.
- Universal.
Kebudayaan universal adalah kebudayaan yang mencari jawab atas problematika masyarakat, bukan apologi terhadap kesenian an-sich, tidak pula apriori terhadap politisasi massa. Tetapi, lebih pada rasionalitas melihat dan menjangkau ke depan demi perkembangan masyarakat majemuk Indonesia. Memang, kita tidak menafikan karya-karya besar kesusasteraan yang memengaruhi masyarakat Eropa yang notabene reading mainded. Tetapi untuk Indonesia, kebudayaan universal dituntut untuk mengempaskan diri ke keranjang sampah masyarakatnya yang papa.
- Alkuturasi.
Akulturasi adalah suatu proses sosial yang timbul manakala suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur dari suatu kebudayaan asing. Kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaannya sendiri tanpa menyebabkan hilangnya unsur kebudayaan kelompok itu sendiri.
- Adaptif.
Kebudayaan adalah suatu mekansime yang dapat menyesuaikan diri. Kebudayaan adalah sebuah keberhasila mekanisme bagi spesis manusia. Kebudayaan memberikan kita sebuah keuntungan selektif yang besar dalam kompetisi bertahan hidup terhadap bentuk kehidupan yang lain.
- Dinamis (flexibel).
Kebudayaan itu tidak bersifat statis, ia selalu berubah atau bersifat dinamis. Tanpa adanya “gangguan” dari kebudayaan lain atau asing pun dia akan berubah dengan berlalunya waktu. Bila tidak dari luar, akan ada individu-individu dalam kebudayaan itu sendiri yang akan memperkenalkan variasi -variasi baru dalam tingkah-laku yang akhirnya akan menjadi milik bersama dan dikemudian hari akan menjadi bagian dari kebudayaannya. Dapat juga terjadi karena beberapa aspek dalam lingkungan kebudayaan tersebut mengalami perubahan dan pada akhirnya akan membuat kebudayaan tersebut secara lambat laun menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi tersebut. Tiap masyarakat mempunyai suatu kebudayaan yang berbeda dari kebudayaan masyarakat lain dan kebudayaan itu merupakan suatu kumpulan yang berintegrasi dari cara-cara berlaku yang dimiliki bersama dan kebudayaan yang bersangkutan secara unik mencapai penyesuaian kepada lingkungan tertentu.
- Integratif (Integrasi).
Integrasi adalah suatu keadaan di mana kelompok-kelompok etnik beradaptasi dan bersikap komformitas terhadap kebudayaan msyoritas masyarakat, namun masih tetap mempertahankan kebudayaan mereka masing-masing
c. Fungsi Kebudayaan
Kebudayaan mempunyai fungsi yang sangat besar bagi manusia dan masyarakat. Berbagai macam kekuatan yang harus dihadapi masyarakat dan anggota-anggotanya seperti kekuatan alam, maupun kekuatan-kekuatan lainnya di dalam masyarakat itu sendiri tidak selalu baik baginya. Selain itu, manusia dan masyarakat memerlukan juga kepuasaan, baik di bidang spiritual maupun materiil. Kebutuhan-kebutuhan masyarakat tersebut di atas unutk sebagai besar dipenuhi oleh kebudayaan yang bersumber pada masyarakat itu sendiri. Dikatakan sebagian besar karena kemampuan manusia terbatas, sehingga kemampuan kebudayaan yang merupakan hasil ciptaannya juga terbatas di dalam memenuhi segala kebutuhan.
Fungsi kebudayaan pada hakikatnya adalah untuk mengatur agar manusia dapat mengerti satu sama lainnya, bagaimana manusia bertindak dan bagaimana manusia itu berbuat untuk kebaikan bersama. Jadi pada initinya kebudayaan ini sebagai cerminan kehidupan manusia, jika suatu masyarakat memegang teguh kebudayaannya maka akan tercipta kehidupan yang harmonis.
Kepribadian
a. Pengertian Kepribadian
Pengertian Kepribadian Menurut Para Ahli - Beberapa definisi kepribadian menurut para ahli sosiologi antara lain sebagai berikut :
- Gordon W. Allport: Menurutnya, pengertian kepribadian adalah organisasi sistem jiwa raga yang dinamis dalam diri individu yang menentukan penyesuaian dirinya yang unik terhadap lingkungannya.
- M.A.W. Brower: Pengertian kepribadian menurut M.A.W. Brower adalah corak tingkah laku sosial yang terdiri dari corak kekuatan, dorongan, keinginan, opini, dan sikap-sikap seseorang.
- Theodore M. Newcomb: Menurut Theodore M. Newcom bahwa pengertian kepribadian adalah organisasi sikap-sikap (predispositions) yang dimiliki seseorang sebagai latar belakang pemiliknya.
- John F. Cuber: Menurut John F. Cuber, kepribadian adalah keseluruhan sifat yang tampak dan dapat dilihat oleh seseorang.
- J. Milton Yinger: Kepribadian adalah keseluruhan perilaku seseorang individu dengan sistem kecenderungan tertentu dengan berinteraksi dengan serangkaian situasi.
b. Aspek-aspek Kepribadian
Aspek-aspek peribadian - Menurut Abin Syamsuddin (2003) yang mengemukakan mengenai aspek-apek kerpibadian yaitu sebagai berikut...
- Karakter, adalah konsekuen tidaknya mematuhi etika perilaku konsiten tidaknya dalam memegang pendirian atau pendapat.
- Temperamen, adalah disposisi rekatif seorang, atau cepat lambatnya mengenai mereaksi terhadap rangsangan-rangsangan akan yang datang dari lingkungannya.
- Sikap, ialah sambutan terhadap objek yang sifatnya positif, negatif atau ambivalen.
- Stabilitas emosi, yaitu ukuran kestabilan reaksi emosional terhadap rangsangan lingkungannya, Misalnya mudah tidak tersinggung, marah, putus asah atau sedih.
- Responsibilitas (tanggung jawab), yaitu kesiapan untuk menerima risiko dari tindakan atau perbuatan yang dilakukan. Misalnya mau menerima risiko yang wajar, cuci tangan, atau melarikan diri dari risiko yang dihadapi.
- Sosiabilitas , adalah disposisi pribadi yang berkaitan dengan hubungan interpersonal. Misalnya, sifat pribadi yang terbuka atau tertutup dan kemampuan berkomunikasi dengan orang lain.
c. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kepribadian
Dibandingkan dengan faktor kepribadian lainnya, lingkungan fisik merupakan faktor yang mempengaruhi lebih sedikit dari lainnya. Terjadinya kepribadian khusus seseorang tidak didorong oleh lingkungan fisik. Kebudayaan lah yang nantinya akan mengubah kepribadian atau mempengaruhi kepribadian seseorang dikarenakan faktor lingkungan alam hanya akan membatasi perkembangan kebudayaan saja. Saat kebudayaan telah terbatasi, maka selanjutnya kebudayaan yang akan mempengaruhi kepribadian individu bahkan kelompok dalam masyarakat.
Kepribadian merupakan hal yang unik untuk tiap masyarakat dan individu masyarakat. Kepribadian yang ada dalam satu masyarakat tidak akan mungkin betul betul sama dengan kepribadian masyarakat yang lainnya. Macam macam kepribadian dasar yang terbentuk dan berkembang akan selalu sesuai dengan kebudayaan masyarakat tersebut. Aspek kebudayaan yang berpengaruh pada perkembangan kepribadian adalah norma kebudayaan.
Contoh pengaruh kebudayaan terhadap kepribadian
Kebudayaan suku Zuni mengutamakan kerja sama, menghindari persaingan, sikap agresif, ambisi, dan harmoni. Kekayaan milik di nilai berdasarkan bukan dinilai sebagai simbol penghargaan ataupun kekuasaan melainkan karena manfaatnya. Kontrol sosial terjalin melalui pandangan orang lain dalam masyarakat tersebut. Hal ini lah sehingga warga Zuni mempunyai kepribadian yang percaya diri dan mempercayai orang lain. Bahkan warga Zuni adalah juga mempunyai kepribadian yang tenang dan merasa aman. Warga Zuni juga memiliki kepribadian yang kooperatif, murah hati, sopan.
Manusia menerima seluruh warisan biologi dari orangtua kandungnya. Setiap manusia sehat jasmani dan normal memiliki kesamaan biologis tertentu, seperti tubuh dengan dua tangan, dua kaki, lima indera, dan otak yang kompleks. Persamaan biologis ini menjelaskan kemiripan kepribadian dan tingkah laku antar manusia. Namun, warisan biologis setiap manusia juga ada yang unik. Tidak ada satu orang pun yang memiliki sifat warisan biologis yang benar-benar sama dengan orang lain.
Warisan biologi yang telah diperoleh dari orangtua, sejak lahir, akan menjadi bahan awal untuk pembentukan kepribadian seseorang. Menurut para ahli dibidang genetika, bahwa sifat mungkin saja terdapat dalam gen seseorang walaupun hal ini masih belum cukup. Pengaruh yang paling penting untuk kepribadian adalah lingkungan. Akan tetapi, dengan adanya faktor biologis, pembentukan kepribadian tertentu akan semakin mudah dengan lingkungan yang pas.
(Apa pengertian ahli) Kebudayaan yang ada dalam suatu masyarakat akan menjadi penentu pengalaman individu seseorang yang kemudian akan membentuk kepribadian mereka. Contohnya, kepribadian orang barat akan berbeda dengan orang timur. Untuk lebih spesifiknya, kepribadian orang jawa akan berbeda dengan kepribadian orang makassar. Contoh yang lebih mengarah ke pengalaman individu adalah, kepribadian seorang mahasiswa akan berbeda dengan kepribadian seorang siswa SMA. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan pengalaman individu yang berbeda.
(Apa pengertian ahli) Kepribadian yang terbentuk karena pengalaman bersama merupakan akumulasi dari pengalaman individu dan pengalaman hidup bersama masyarakat. Hal ini tentu saja masih dipengaruhi oleh kebudayaan yang ada dalam batas yang ada.
- Pengalaman Hidup dalam Kelompok
(Apa pengertian ahli) Kelompok sebagai sarana langsung dalam menyalurkan kebudayaan kepada individu anggota, akan membentuk kepribadian anggota tersebut. Tanpa pengalaman berkelompok, kepribadian normal atau seperti biasanya akan sulit untuk berkembang. Salah satu kelompok yang utama atau kelompok acuan yang membentuk kepribadian utama seseorang adalah keluarga, kemudian ke kelompok teman sebaya dan seterusnya.
- Pengalaman Unik atau Khas
Kepribadian seseorang, khususnya kepribadian yang khas pula akan terbentuk melalui pengalaman unik atau khas. Pengalaman tersebut dapat berupa indah, humor, ataupun tragis.
sources :
http://ezyzurriyati.blogspot.co.id/2014/03/definisi-sifat-dan-fungsi-kebudayaan.html
http://www.apapengertianahli.com/2014/09/pengertian-kepribadian-apa-itu-kepribadian-faktor-pengaruh.html
http://www.artikelsiana.com/2015/07/kepribadian-pengertian-ciri-ciri-unsur-macam.html#_
http://www.pengertianpakar.com/2015/06/pengertian-dan-fungsi-kebudayaan-bagi.html#_